Bangun dari tidur malam yang nyenyak dan menemukan kejutan tidak menyenangkan dipagi hari? Ya, jerawat di dagu bisa menjadi kejutan yang sama sekali tidak diharapkan.
Jerawat di dagu, seperti jerawat di area lain pada kulit kamu, dapat disebabkan oleh beberapa penyebab. Kabar baiknya adalah, jerawat di dagu sering kali mudah diobati. Kuncinya adalah mencari tahu apa yang peyebabnya memilih rencana perawatan yang tepat.
Apa Penyebab Jerawat Dagu?
Jerawat di dagu, wajah, atau di tempat lain terbentuk saat folikel rambut di kulit tersumbat oleh minyak atau sel kulit mati. Penyumbatan dan bakteri di dalamnya menyebabkan benjolan berwarna ungu tua atau merah cerah, komedo, atau jerawat berisi nanah.
Kulit berminyak atau tidak rajin mencuci wajah secara menyeluruh juga bisa menyebabkan kotoran atau bakteri menumpuk dan membentuk jerawat.
Tetapi jerawat juga bisa diakibatkan oleh stres, obat-obatan tertentu (seperti steroid, antidepresan, dan beberapa obat-obatan KB), atau bahkan diet yang mengandung banyak karbohidrat atau cokelat olahan. Hormon juga bisa berperan. Hormon yang berfluktuasi dapat membuat wanita rentan terhadap jerawat jauh melampaui usia remaja.
Jadi sebelum mengobati, kamu bisa menganalisa apa penyebabnya. Apakah makanan dan gaya hidup, jenis kulit, obat-obatan atau hormon. Kondisi medis sari juga bisa menyebabkan timbulnya jerawat.
Jerawat di dagu atau di tempat lain dikombinasikan dengan menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, atau penambahan berat badan bisa menjadi ciri sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau kelainan endokrin lainnya.
Bagaimana mengatasi jerawat di dagu dan tempat lainnya?
Memencet jerawat sebenarnya akan menyebarkan bakteri ke area lain di kulit, meningkatkan kemungkinan munculnya lebih banyak jerawat dan memperlambat penyembuhan. Memencet jerawat juga meningkatkan risiko jaringan parut yang justru membuat kulit rusak.
Jadi, apa yang harus dilakukan? Berikut ini beberap pilihan obat jerawat yang bisa kamu coba:
1. Retinoid
Krim dan gel seperti tretinoin, adapalene, dan tazarotene mencegah munculnya jerawat dengan mencegah kulit mati dan minyak menyumbat folikel rambut.
2. Asam salisilat
Berfungsi mirip dengan retinoid, meskipun kurang kuat.
3. Asam azeleic
Asam antibakteri ini biasanya tersedia dalam bentuk krim. Tidak seperti banyak perawatan jerawat lainnya, perawatan ini bisa digunakan saat hamil atau menyusui.
Gel yang mengandung Dapson sangat berguna untuk jerawat hormonal pada wanita.
4. Salep antibakteri
Sering digunakan dalam kombinasi dengan benzoyl peroxide dan retinoid untuk melawan bakteri pada kulit dan meredakan peradangan.
Selain obat dengan kandungan spesifik seperti di atas kamu juga bisa memilih untuk menggunakan:
5. Antibiotik
Obat-obatan seperti tetrasiklin dapat mengendalikan bakteri di kulit dan mengurangi peradangan secara keseluruhan. Bisa bekerja optimal jika dilengkapi dengan perawatan topikal seperti retinoid dan benzoyl peroxide.
6. Pil KB
Pil kombo estrogen-progestin seperti Ortho Tri-Cyclen dan Yaz juga bisa digunakan untuk mengobati jerawat, meskipun perlu waktu yang lama.
7. Obat anti androgen
Obat-obatan ini, yang bekerja dengan memblokir efek hormon tertentu untuk menghambat produksi minyak kulit.
8. Isotretinoin
Obat ini bisa menghilangkan jerawat yang parah tetapi memiliki risiko efek samping yang serius seperti depresi, bunuh diri, atau masalah perkembangan janin. Jadi ini pilihan terakhir untuk dicoba.
Perawatan non-medis seperti terapi cahaya, pengelupasan kimiawi, atau ekstraksi juga dapat membantu menghilangkan jerawat di dagu. Tetapi karena perawatan ini tidak mengatasi akar penyebabnya, ada kemungkinan besar jerawat akan kembali tanpa perawatan berulang.
Selain mengobati yang sudah terjadi, kamu juga lebih baik melakukan pencegahan. Cegah jerawat di dagu dengan beberapa treatment berikut ini.
Cara mencegah jerawat di Dagu
1. Pastikan pelembap, pembersih, tabir surya, dan make up yang kamu gunakan bebas minyak agar tidak menyumbat pori-pori. Cari istilah seperti “noncomedogenic” atau “non-acnegenic” pada label.
2. Cuci muka dengan baik dan teratur. Jadi bukan hanya teratur dua kali sehari. Tapi sesuaikan jenis pembersih dengan kebutuhan dan jenis kulit. Kamu juga bisa tambahkan dengan toner yang menenangkan dan meringkas pori.
3. Bersihkan rambut
Apa hubungannya? Rambut yang kotor dan berminyak, lalu menempel pada wajah juga akan membuat wajah menjadi kotor serta menyebarkan kuman.
4. Jangan sentuh wajah
Menyentuh wajah berarti memindahkan kotoran dan bakteri ke kulit yang dapat memicu munculnya jerawat.
5. Perhatikan diet
Kalau kamu menyadari bahwa kulit semakin parah berjerawat saat makan makanan tertentu, berusahalah untuk menguranginya atau menghindari sama sekali. Seperti makanan berminyak dan mengandung karbohidrat olahan.